Cara Menerbitkan Buku dengan Konvensional, Solusi Wujudkan Impian Anda Menjadi Penulis!

Cara Menerbitkan Buku

Bagaimana cara menerbitkan buku? Menjadi pertanyaan bagi sebagian di antara Anda yang ingin menjadi Penulis. Khususnya, sebagai pemula yang masih bingung bagaimana karya bisa dipublikasikan ke khalayak umum dalam bentuk buku. Sebenarnya banyak cara menerbitkan buku, apalagi di era digital yang segalanya serba praktis.

Namun, Anda juga tetap bisa memilih menerbitkan buku secara kontemporer atau konvensional. Secara kontemporer Anda bisa menerbitkan buku di berbagai platform baik website, aplikasi, maupun media. Sedangkan cara menerbitkan buku dengan konvensional dapat Anda cek sebagai berikut Guys!

  • Penerbit Mayor

Cara menerbitkan buku secara konvensional salah satunya melalui Penerbit Mayor. Sebuah penerbit besar yang memiliki jangkauan tingkat nasional maupun internasional. Biasanya perusahaan sudah berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Beberapa contoh Penerbit Mayor di Indonesia seperti: DIVA Press, Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Grasindo, Penerbit Mizan,  Gagas Media, Bukune, Media Kita, Noura Books, Bentang Pustaka, Penerbit Andi, Penerbit Stiletto Book, Penerbit Ikon, Penerbit Inari,  Penerbit Bintang Media, Penerbit Kata Depan, Falcon Publishing, Gradien Mediatama, Penerbit Twigora, Penerbit Haru, Penerbit Republika, dan lain-lain. Sistem menerbitkannya, Anda bisa mengirimkan via email karya yang sudah mengikuti syarat dan tata bahasa sesuai dengan penerbit yang dituju. Setelah itu, Anda harus menunggu jawaban dari redaksi apakah karya diterima atau tidak. Dalam bahasa lain, Anda harus bersaing dengan ratusan orang yang setiap harinya masuk di email redaksi. Biasanya untuk pengirim awal, email tidak akan dibuka alias diabaikan. Editor akan simpati dan mulai mengutamakan, bila email tersebut sudah pernah lolos terbit karya atau telah familiar mengirim karya pada penerbit. Jadi, menerbitkan buku ke Penerbit Mayor butuh perjuangan dan tidak gampang. Namun ada triknya, yakni sering-seringlah mengirim karya ke redaksi supaya dikenal oleh Editor. Lalu bagian judul, bab pertama, dan penutup pastikan bagus dan memiliki daya tarik. Sebuah karya yang unik, berbeda, menjadi tanda tanya biasanya membuat Editor penasaran untuk membuka email Anda. Berikutnya, jika karya buku Anda sudah lolos terbit lalu akan MOU terkait kesepakatan kerjasama. Ini berkaitan dengan harga apakah sistem putus atau berlanjut. Jika sistem putus, buku akan dibeli dan diterbitkan dengan sekali harga setelah itu omset penjualan buku hanya sepenuhnya dimiliki oleh penerbit. Sedangkan sistem lanjut, di depan Anda akan diberikan harga komisi buku yang tidak sebanyak sistem putus. Namun kelebihannya, Anda masih memperoleh sekitar 10% sampai 15% dari komisi penjualan buku Anda. Terkait penerbitan, desain cover, ISBN, percetakan, distribusi, promosi dan penjualan buku sudah dihandle dan ditangani oleh pihak penerbit. Anda hanya bertugas menulis buku saja.

  • Penerbit Indie

Selanjutnya, Penerbit Indie juga bisa menjadi langkah Anda untuk menerbitkan buku. Merupakan jenis penerbit buku lokal atau kecil, biasanya perusahaan berbentuk CV (Commanditaire Vennootschap atau Perseroan Komanditer). Siapapun bisa menerbitkan buku disini tanpa perlu persyaratan. Kuncinya Anda harus membeli harga jasa penerbitan, paket desain dan editing, hingga percetakan. Biasanya, penerbit akan mencantumkan harga paket sesuai layanan yang diberikan. Maka, Anda tinggal memilih yang sesuai budget dan kebutuhan. Harga penerbitan buku dengan percetakan akan dibedakan. Anda bisa membeli penerbitan bukunya saja, sedangkan percetakannya dengan sistem POD (Pay Order Delivery). Artinya, mencetak setiap ada pembeli yang order buku Anda. Selanjutnya, sistem penerbitan indie pun mengharuskan Anda ikut serta dalam promosi. Karena, penerbit biasanya hanya melakukan launching untuk promosi di awal. Untuk selanjutnya, promosi diserahkan kepada Anda selaku Penulis buku. Selain itu, pembagian hasil penjualan buku Penulis hanya diberikan sekitar 15% sampai 25%.

  • Penerbit Self Publisher

Terakhir, Penerbit Self Publisher adalah penerbitan yang dimiliki oleh Penulis buku. Artinya, seorang Penulis buku juga sekaligus Pengusaha penerbitan. Contohnya seperti Asma Nadia yang memiliki penerbitan sendiri yakni Asma Nadia Publishing House, dan penerbitan digital aplikasi KBM App. Ini jenis penerbitan yang lebih menjanjikan baik secara keuntungan maupun branding. Namun, Anda harus memiliki kemampuan berbisnis dan memimpin tim. Terlebih, mempunyai modal untuk mendirikan perusahaan penerbitan.

Demikianlah artikel dari kami yang membahas mengenai cara menerbitkan buku secara konvensional. Sehingga, menjadi langkah bagi Anda yang ingin mempublikasikan karya menjadi buku. Dengan begitu, impian Anda menjadi Penulis akan segera terwujud. Oke Guys, sekian dari kami dan terimakasih.

Related posts